Senin, 07 Oktober 2013

Makro "agak" Ekstrim ala Pocket

Kamera saku sekarang ini, kebanyakan sudah dilengkapi fasilitas makro yang lumayan memadai. Bahkan ada beberapa kamera yag "mampu" memberi jarak fokus terdekat sekitar 2 cm.Untuk mengambil foto makro sudah didapat perbesaran yang lumayan.

Akan tetapi kalau kita berkeinginan untuk "lebih" menambah perbesaran atau berkeingina main makro agak ekstrim, mau tidak mau kita harus menambah aksesoris berupa lensa tambahan di depan lensa yanga "hanya" built lens yang tidak bisa diganti-ganti seperti di kamera SLR.

Dan sekarang pun, sudah banyak yang menjual aksesoris tersebut baik untuk kamera saku maupun ponsel. Akan tetapi disamping mahal, terkadang juga masih perlu sedikit "diakali bin dioprek" agar terpasang dengan pas di kamera kita.

Berikut akan saya sharing, akal-akalan yang sebenernya sudah saya lakukan sejak tahun 2009 lalu, untuk mengoprek Powershot A570is saya yang hanya memberi jarak fokus terdekat sekitar 10 cm, di Focal Lens (FL) terlebar yaitu 6 mm dan mempunyai optical zoom 4x.

Peralatan
Banyak alat yang bisa digabungkan dengan kamera saku agar terjadi penambahan pembesaran. Mulai dari kaca pembesar, filter close up, optik DVD, copotan lensa kamera saku, lensa fix 50 atau 35 mm yang dibalik, dan juga copotan lensa binokuler.
Dari beberapa percobaan, yang lumayan memberi perbesaran cukupo ekstrim adalah lensa binokuler (lensa yang kecil).
Penampakan lensa binokuler
Lensa 1 itulah yang memberi pembesaran lebih, sedang lensa 2, kadar pembesarannya kurang lebih sama dengan kaca pembesar.
  

Penampakan kamera saku A570is

Setelah dibongkar dari binokuler, akan di dapat lensa dengan diameter sekitar 1,5 cm.
Tinggal mencari adapter untuk memasangkan copotan lensa binokuler tersebut ke kamera. Bisa dengan paralon, lonsong kertas, dll. Kebetulan saya nemu wadah bekas lem kaca, yang berdiameter sama dengan ring lensa A570is.
Wadah dipotong sedikit lebih panjang dari pada panjang lensa kamera saku ketika membuka.
Seperti di bawah ini, penampakan semua alat yang tinggal dirangkai.

komponen oprek
Keterangan foto :
No. 1 adalah ring dari A570is yang bisa dilepas

No. 2 dan No 3 adalah copotan lensa binokuler yang sudah terpasang di bekas wadah lem kaca.
No. 4 adalah diffuser internal flash dari kamera saku (akan dibahas tersendiri di catatan selanjutnya, insya Allah)..

Setelah siap, No. 1 disambung dengan no 2 & 3 (saya hanya memakai selotif kertas)
Seperti ini :


Setelah itu, hasil dari penyambungan, tinggal kita pasang kembali di kamera. Ditambah dengan diffuser flash, maka tambah gantenglah senjata kita. Dan siap diajak nungging di semak-semak..
Selamat bersenang-senang kawan....
Tetap berkarya dan gembira.





Catatan:
- DOF akan super duper tipis, meski bukaan maksimal di f8
- Auto fokus tidak berfungsi, diganti dengan maju mundur fokusing alias kita harus maju atau mundur agar mendaptakan fokus yang pas.
- Jadi akan membutuhkan waktu, agar terbiasa mendapatkan fokus..
- Sedikit getaran juga akan membuat miss fokus, jadi belajar memegang kamera dengan steady sangat diperlukan, kalau perlu sarapan dulu sebelum nyemak, sehingga tidak menambah gemetaran tangan karena lapar. :)
- Kalau perlu memakai tripot (tetapi saya tidak suka karena sangat repot dan ribet).

tanpa diffuser

lengkap dengan DIY diffuser



Perbandingan

Hasil A570is di mode makro, tanpa dikasih apapun
A570is + copotan lensa binokuler (no crop)

Contoh Hasil
facet kepik

facet capung jarum

laba-laba


Selasa, 01 Oktober 2013

Embunmu, embunku, embun kita (ala pocket)

Menurut Wikipedia, embun adalah uap air yang mengalami proses pengembunan-proses berubahnya gas menjadi cairan. Embun biasanya muncul di pagi hari, di sela-sela kaca jendela atau di balik daun. Air embun dalam agama Islam digolongkan sebagai air yang "suci-menyucikan"-air yang sah digunakan untuk berwudhu-bersama salju, danau, maupun sungai. Embun biasa terjadi sehabis hujan atau saat pagi hari.

Embun emang bikin penasaran untuk menjepretnya... Serasa segar nan cantik...
Hingga perasaan diri sangat kecil dan tak berdaya di hadapan Sang Pencipta...
















Tips memotret embun ala Pocketography
  1. Bangun pagi. Karena kalo bangun kesiangan, disamping panas, embunnya juga udah lenyap.. :)
  2. Bawa kamera dan perlengkapannya. Akan percuma, berangkat nyari embun sampe di tempat kamera gak dibawa.. :p
  3. Kalo perlu bawa gunting, untuk membersihkan rumput atau apa pun yang mengganggu embun..
  4. Karena embun yang asyik biasanya di rerumputan atau tanaman yang pendek, jangan malas untuk ndlosor.
  5. Kamera di set di mode macro (kalau ada di set di Manual Focus), dengan f maksimal (biasanya di angka 8), untuk menangkap refleksi dan dimensinya.
  6. Kalau dirasa pembesaran kurang, ditambahi lensa dan sejenisnya untuk menambah pembesaran.. *akan di bahasa selanjutnya...

Jumat, 27 September 2013

Multi Exposure ala Pocketography

Pas buka-buka file lama, nemu file-file Februri tahun  2009, tentang percobaan multi exposure atau tepatnya double exposure di pocketku tercinta, Powershot A570is. Akhirnya pengin berbagi tentang teknik itu...


Teknik memotret dengan gaya multiple exposure bukan barang baru, bahkan sudah didalami sejak zaman film. Teknik ini biasa digunakan untuk dua atau lebih adegan gerak ataupun diam dalam sebuah frame. Tujuannya tidak lain supaya gambar terlihat lebih dramatis dan dinamis.

Di dalam jaman film dulu, salah caranya adalah dengan mengexposure 1 frame film sebanyak 2 (dua) kali. Terdapat tumpukan 2 image yang membentuk satu image baru.
Atau bisa juga dengan teknik bulb. Kamera disetting di bulb, diexposure 2 kali atau lebih dengan bantuan cahaya flash.

Di jaman serba digital ini, teknik itu sangat bisa dilakukan di kamera DSLR tipe tertentu, karena ada fasilitas menu untuk itu. Image mau ditumpuk 2 sampai dengan 10 bisa..
Cara lain, adalah dengan olah digital, di photoshop misalnya. Dengan cara menumpuk 2 atau lebih image dan menghasilkan image baru.

Penasaran dengan teknik itu, bisakah dilakukan di pocket, akhirnya main akal-akalan. Karena gak punya dan kuat mbayar model, maka narsis lah daku tiada tara...
Let's doit guys, mari kita coba, meski sederhana...
Hidup narsis...
Hidup pocket...
hahahahahaha...

jreng-jreng...

 

sudah mulai berubah
mulai misah..

aha.... daku jadi 2

akhirnya mejeng dengan anak mbarep

Karena keterbatasan menu di pocket, makanya cara yang digunakan adalah menggunakan teknik bulb untuk menciptakan multi exposure tersebut..


Berikut cara yang saya gunakan :

- Siapkan kamera dan taruh diatas tripot.
Hal ini mutlak, karena kamera kita setting manual, dengan speed terendah yang dimiliki kamera (di A570is ada di 15 detik) dan f 8 dengan ISO 80 (serendah mungkin untuk menghindari noise dan over exposure)..

- Siapkan eksternal flash
Flash digunakan untuk mengexposure image, kalo bisa/ada flash yang recyling time-nya cepet, sehingga dalam hitungan speed terbuka (15 detik tadi) kita bisa mengexposure/menembak flash lebih dari 2 (dua) kali.
Jangan lupa, flashkita pasang diffuser, supaya cahaya yang didapat nantinya akan lembut... Ingat, flash kita taruh di deket kita mau mejeng nantinya.

- Setelah semua siap, kamera dan flash on, kita set kamera kita di self timer (karena kita yang motret juga kita jadi model...) dan kita pre focus di tempat kita akan mejeng nanti... Juga di komposisi, kira-kira kita mau bergerak kemana.. Yach, main kira-kira saja.... :)

- Siap, pencet setengah dan gooo.... Kita di posisi, kita tembak flash yg pertama....
Segera pindah posisi dan gaya lalu kita tembak flash yang kedua...

- Selamat bersenang- senang kawan...

- Tetap berkarya dan gembira....



Rabu, 25 September 2013

Sunrise Sunset ala Pocket

Bagian yang menjadi favorit tukang jepret untuk memotret pemandangan dan mengabadikan alam adalah saat matahari terbit maupun terbenam..
Ada beberapa tempat yang sangat bagus ketika sunrise, ada yang saat sunset, terkadang ada saat keduanya, sama-sama menyajikan pemandangan yang luar biasa..
Dan biasanya, yang menjadi favorit adalah di pinggir pantai saat sunrise dan sunset atau di gunung saat sunrise... Meski tidak menutup kemungkinan tempat lain juga bisa menyajikan pemandangan yang cantik..


Dalam waktu itu (sunrise dan sunset), dalam hitungan hanya beberapa menit, ada yang dinamakan blue hours atau ada yang menyebut Golden Moment. Yakni saat-saat perpindahan antara gelap dan terang, sehingga birunya langit masih terlihat.Sehingga yang tergambar adalah perpaduan biru langit dan kuningnya matahari..

Di luar hal yang menyenangkan itu, ada satu yang harus "diakali" untuk memotret landscape, dikarenakan tingkat kontras yang lumayan tinggi, sedangkan kamera sendiri, tidak semuanya mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk mentoleransi hal tersebut. Apalagi kamera saku..

Akan tetapi, hal tersebut seharusnya tidak menyurutkan langkah kita dalam bersenang-senang dengan pocket kita dalam memburu matahari.


Selamat bersenang-senang pocketer. Tetap semangat...























Rabu, 07 November 2012

Kupu-kupu

Kupu-kupu dan ngengat (rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.

lebih lengkap cek wikipedia

Emang cantik...
emang menggemaskan...
emang bikin penasaran...
apalagi bagi pocketer jadul yang belum prosumer...

(kamera campur-campur)...







from the top