Sabtu, 29 September 2012

Sebuah Persahabatan


Cerita ini, diawali suatu sore, saat aku pulang dari kerja, pada tanggal 8 Februari 2009. Tepatnya pukul 17.36 WIB, dirimu berkunjung ke depan rumahku, sekedar untuk beristirahat sejenak dari aktifitasmu...
Sayang baru 2 (dua) kali jepret, dirimu udah tidak berkenan, lalu pergi. Dan akupun tidak berani mengganggumu lagi. Kubiarkan dirimu kembali dan beristirahat dari lelahmu.

Besoknya di jam yang hampir sama, dirimu datang lagi, bahkan kali ini, kaubawa 2 (dua) orang temanmu lagi. Kali ini pun aku mencoba lagi mengenalmu. Tapi belum berhasil aku mengabadikan dirimu.

Ini wajahmu dari angle lain.
Tapi aku akan kembali besok untukmu teman, kataku dalam hati.
Alangkah kecewanya diriku, ketika besok sorenya lagi, dirimu dan teman-temanmu tidak kembali. Marahkah dirimu padaku, teman?
Maafkan, kalau aku mengganggu istirahatmu. Seandainya engkau mengerti, aku hanya ingin mengenalmu lebih jauh.
Wajah dirimu lagi… 



Teman, aku menunggu dan menunggu kedatanganmu. Aku rindu. Aku belum puas mengenal dirimu.
Alhamdulillah, dirimu akhirnya berkenan mengunjungiku kembali.
Sore itu, 9 Maret 2009, engkau membawa teman. Senangnya hatiku..
 


Diri dan temanmu tampak atas


Aku tambah senang, ketika di sore tgl 15 Maret 2009, kau mengajak 1 (satu) temanmu lagi. Sehingga kini kau bertiga.

Tanggal 17 Maret, dirimu masih tetap bertiga.
 

Di sore tanggal 21 Maret, bertambah lagi temanmu sehingga sekarang berempat. Betapa seneng hatiku. Polah tingkahmu semakin lucu..

Ternyata kau teman yang baik hati. Menawarkan dan berbagi tempat dengan teman-temanmu.
Di tanggal 24 Maret ini, kau berlima.
 

Hmmm…. Berbagi memang menyejukkan. Persahabatan emang indah. Kini kau pun berenam.
 
Dan tadi malam pun, dirimu dan teman-temanmu masih berenam dan tambah rukun.
Bahkan saling peluk, saling dekap dalam kehangatan…
Terima kasih teman semua, kau telah mengajariku arti sebuah sahabat. Mengajariku untuk saling berbagi atas apa yang kita miliki, betapa pun kecilnya itu.
Seperti yang aku dapat di beberapa komunitas fotografi seperti Fotografer.net, grup foto di facebook, dllyang kuikuti. Dari situ aku belajar dan berteman. Terima kasih semua, terimakasih teman dan Fners semua.
Terima kasih senior, maestro, dan para guru, yang dengan ringan dan suka cita berkenan membagi ilmu dan membimbing kami..
Hormatku untuk Anda semua…

Demikian sharing kecil dengan alat kecil seadanya. Semoga berkenan dan terima kasih…

Catatan :
Cerita aslinya waktu itu, pernah ada di sebuah persahabatan

 

Kamis, 27 September 2012

Aku bukan sampah


Aku bukan sampah
Bukan dari golongan yang terbuang

Aku bukan sampah
Aku akan terus melangkah dengan gagah

Melawan bengisnya hari
Menantang hingar bingarnya
slogan kosong tentang kemakmuran dan keadilan
Aku bukan sampah
Yang akan terus melangkah
dengan rasa syukur
dan mengharap ridho-Nya
Langkahku sebagai tirakatku
Rasa laparku sebagai penghambaanku
Dan sinismu sebagai nyanyian merduku

Aku bukan sampah
Dalam kesendirian
Dalam kehampaan
Aku masih bertahan dan berharap
Karena masih selalu ada Dia

Aku bukan sampah…